Blogger Widgets
Jumat, 22 November 2013

Eoohhh Sangat, MONOTON

Kalo dipikir-pikir ya, hidup kita itu kok monoton begini ya?
Pertanyaan ini muncul karena saya emang gak pengen hidupku seperti ini terus. Coba deh pikirkan anak-anak indonesia khususnya, pas di SD belajar agar bisa membaca dan belajar mati-matian agar bisa menghitung.Okelah wajar ya, namanya juga sekolah dasar. Coba deh, setelah itu pasti semua anak berusaha agar bisa lanjut SMP. Okelah wajar soalnya kan ilmu SD belum cukup buat kita. Setelah itu pastinya bakalan berusaha masuk SMA atau SMK. Nah ini dia nih, setelah itu semua akan berusaha mempersiapkan diri masuk ke perguruan tinggi yang di inginkan.


Kurang lebih itu kronologis secara umum orang Indonesia. Saya sudah melewati semua itu dan setelah flash back, kok saya rasa ada yang sangat-sangat tidak adil? Why?
Mengapa pelajar itu harus dinilai dari segi IPA/IPS/Bahasa???

Saya bahkan kasian sama teman dan bahkan diriku sendiri. Kalo ulangan matematika, fisika, biologi, sejarah, geografi, kimia, sosiologi, ekonomi, bahasa indonesia dan bahasa inggris, semua itu dapat nilai yang pas-pasan, seakan-akan kita tuh tidak mencerminkan pelajar yang hebat. issssshhh, harus gak sih kita dan generasi selanjutnya seperti ini terus. it’s okay kalo sekolah itu butuh kerja keras, but i think we are forgeting about OUR talent.
Kita tahu sekolah itu, pasti targetnya menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang akademik. Tapi kasihan kan bagi yang emang gk terlalu bisa di akademik tapi punya talenta di hal lain. Saya yakin, setiap orang punya talenta tapi sayangnya jarang sekolah yang mengapresiasi bakat murid didiknya sendiri. Sekolah hanya akan bangga ketika muridnya punya bakat yang sudah luar biasa dan bisa bawa nama baik sekolah saja. Padahal siapa yang tahu bakat seorang anak yang diasah setajam mungkin bisa jadi luar biasa??

Secara umum di sekolah belajar dari jam 7 sampai jam 4 soreee. Dan belajarnya itu full formal. Nah, entah apa alasan sekolah pada umumnya menyelipkan pelajaran kesenian dan olahraga. Banyak sekolah alasannya “untuk mengembangkan kreatifitas dan mengajarkan siswa untuk sehat jasmani”. Wawww keren kan? weeewww —___— sayangnya waktunya tidak cukup 2 jam dalam seminggu. Sedangkan pelajaran lain seperti matematika, kimia, biologi fisika selalu hadir 3 jam dalam sehari.
Wadohhh.. malang amat kan nasib pelajaran kesenian dan olahraga.
Saya sih tidak kasian buat teman yang emang jago di akademik cuma saya kasian buat teman-teman yang punya kreatifitas dan talenta yang luar biasa tapi PERCUMA.

Ironisnya banyak yang justru menjatuhkan mental siswa lain dengan kata-kata seperti ini:
~kamu gak usah buang-buang tenaga dan waktu main basket toh juga     kamu tidak akan mungkin bisa seperti michael jordan

~Hoii.. stop! simpan bolanya, mandi sana!! kalian ini!! kalian pikir kalian   bisa masuk Timnas sepak bola??

~Siapa yang teriak-teriak menyanyi di Aula?? Kau pikir suaramu yang       paling bagus? kamu pikir kamu bisa jadi penyanyi papan atas dunia?

~Apa yang kamu gambar ini, sama sekali tidak ada seninya!

~anonymous : Hey kamu! apa yang kamu tulis di blogmu? bikin malu          sekolah saja!! ( haha, ini emang negatif sih, tapi coba deh pikirkan          kalo anak ini kita apresiasi dengan desain-desain blognya, pasti akan    sangat menguntungkan sekolah dalam mengurus website sekolah)

Kurang lebih pernyataan seperti itu muncul ke siswa yang lain. Dan secara tidak langsung justru membunuh semangat siswa untuk mengembangkan bakat mereka sendiri. Bayangkan saja kalo kita sudah kurang di akademik ditambah lagi semangat kita sudah tidak ada lagi buat mengembangkan talenta kita?? hmmm hanya Tuhan yang tahu, wkwkwkwk

zaman sekarang, kreatif itu sagat penting dan mahal harganya! (aku udah kreatif gak ya? wkwkwk)

Kreatif itu bukan hanya milik desainer, penyanyi bahkan seni rupa. Banyak hal kreatif lagi yang lain. Saya rasa pemikiran kreatifmu akan menjawab itu!

Entah gimana sekolah (dengan cara kreatifnya) bisa mengembangkan kreatifitas siswanya tanpa menggantikan kegiatan formal siswa seperti biasanya. Karena sepertinya Kita sudah terlalu lama terjebak ‘formalitas yang gak semuanya perlu’ sehingga kehidupan pun tidak menarik dan mOnOtOn jadinya. Banyak siswa yang seakan-akan dipaksa untuk belajar sekeras mungkin padahal sebenarnya anak itu betul-betul tidak niat apalagi punya keahlian dalam hal akademik. Tapi karena kebiasaanya seperti ini, maka anak ini pun mengarahkan cita-citanya pada sesuatu yang jauh dari talentanya.

Mungkin saat ini sangat banyak orang pintar dan persaingan pun semakin ketat. yakin deh hukum rimba yang dulunya, siapa yang kuat dialah yang berkuasa, perlahan berubah “siapa yang kreatif, dialah yang berkuasa”

Oh iya saya juga pernah nih, baca buku isinya:
Kreatif itu hak semua insan.

Kreatif itu cara bertahan hidup.

Kreatif itu memberikan solusi.

Kreatif itu menyenangkan.

Kreatif itu sampai mati !!!

ini saya buat bukan karena saya lebih pro sama nonakademik yaa!
Sebenarnya kalo orang pintar+bertalenta+kreatif itu lebih baik.

Sekian dulu ya blog ku tercinta, saya post ini bukan karena saya merasa paling kreatif ya!. cuma karena saya pengen banget teman-teman ku yang punya bakat dalam berbagai hal bisa di terima dan tidak diabaikan. Terserah deh yang baca postingan ini mau bilang apa.

iya-iya-iya aku emang norak! so?

My G+

Diberdayakan oleh Blogger.

I'm a man who study in mechanical engineering but i like earth science more than anything

About Me

My tweets